WELCOME

WILUJENG SUMPING

Senin, 27 September 2010

MODULASI




Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo,fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.
Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.
Informasi yang dikirim bisa berupa data analog maupun digital sehingga terdapat dua jenis modulasi yaitu
  • modulasi analaog
  • modulasi digital

Modulasi Analog

Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog.
Teknik umum yang dipakai dalam modulasi analog :
  • Modulasi berdasarkan sudut
    • Modulasi Fase (Phase Modulation - PM)
    • Modulasi Frekuensi (Frequency Modulatio - FM)
  • Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation - AM)
    • Double-sideband modulation with unsuppressed carrier (used on the radio AM band)
    • Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC)
    • Double-sideband reduced carrier transmission (DSB-RC)
    • Single-sideband modulation (SSB, or SSB-AM), very similar to single-sideband suppressed carrier modulation (SSB-SC)
    • Vestigial-sideband modulation (VSB, or VSB-AM)
    • Quadrature amplitude modulation (QAM)

Modulasi Digital

Dalam modulasi digital, suatu sinyal analog di-modulasi berdasarkan aliran data digital.
Perubahan sinyal pembawa dipilih dari jumlah terbatas simbol alternatif. Teknik yang umum dipakai adalah :
  • Phase Shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.
  • Frekeunsi Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.
  • Amplitudo Shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo.

     

     

    Cara Modulasi

    Dalam teknik radio kita kenal berbagai macam cara modulasi antara lain modulasi amplitudo yang kita kenal sebagai AM, modulasi frekuensi yang kita kenal sebagai FM dan cara modulasi yang lain adalah modulasi fasa. Radio yang kita gunakan sehari hari untuk berbicara dengan rekan -rekan misalnya dengan pesawat HF SSBmenggunakan modulasi AM sedangkan pesawat VHF dua meteran umumnya digunakan modulasi FM.
    Pada modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan menumpang pada carrier yang berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama dengan gelombang suara kita.
    Sedangkan denganmodulasi frekuensi (FM), gelombang suara kita akan menumpang pada gelombang pembawa dan mengubah ubah frekuensi gelombang pembawa seirama dengan getaran audio kita.
    Rasanya bisa juga dikatakan bahwa pada AMgelombang audio menumpang secara transversal sedangkan pada FM audio kita menumpang secara longitudinal.
    Transversal ialah getarannya tegak lurus dengan arah perambatan sedang longitudinal ialah getarannya sama dengan arah perambatannya.
    Perangkat transceiver yang banyak terdapat di pasaran dan yang kita pergunakan sekarang ini menggunakan dua macam modulasi tersebut. Kebanyakan pesawat HFSSB menggunakan modulasi AM dan pesawat-­pesawat VHF dan UHF yang ada di pasaran, menggunakan modulasi FM.

     

     

    Aplikasi dalam radio

    Satu contoh modulasi frekuensi. Rajah ini memaparkan isyarat pemodulatan, atau mesej, xm(t), yang menindan pada gelombang pembawa, xc(t)
    Isyarat yang dimodulatkan, y(t), terhasil dari pemodulatan frekuensi xc(t) dengan xm(t).
    Edwin Armstrong membentangkan kertas kerja beliau: "A Method of Reducing Disturbances in Radio Signaling by a System of Frequency Modulation", yang julung kalinya menghuraikan radio FM, di hadapan bahagian New York Institut Jurutera Radio pada 6 November 1935. Kertas itu diterbit pada tahun 1936. [1]
    FM jalur lebar (W-FM) memerlukan lebar jalur yang lebih luas berbandingmodulasi amplitud oleh isyarat pemodulatan yang sama, namun ini juga menyebabkan isyarat lebih kuat berbanding hingar dan gangguan. Modulasi frekuensi juga lebih kaut berbanding fenomena lenyapan amplitud isyarat ringkas. Kesannya, FM dipilih sebagai piawai modulasi untuk pancaran radio frekuensi tinggi, berfideliti tinggi: maka lahirnya istilah "radio FM".
    Penerima radio menggunakan sejenis pengesan khas untuk isyarat FM serta menunjukkan fenomena yang bergelar "kesan tawanan", iaitu penaladapat menerima dengan jelas yang mana lebih kuat antara dua stesen yang bersiaran pada frekuensi yang sama. Namun begitu, apa yang menyusahkan, hanyutan frekuensi atau kekurangan daya kememilihan elektronik boleh menyebabkan satu stesen atau isyarat tiba-tiba dipintas isyarat lain di saluran bersebelahanHanyutan frekuensi biasanya menimbulkan masalah dengan penerima yang amat lama atau murah, sementara daya kememilihan yang tidak cukup boleh menjejaskan mana-mana penala sahaja.
    Isyarat FM juga boleh digunakan untuk membawa isyarat stereo: lihat FM stereo. Ini terhasil dengan menggunakan pemultipleksan dan penyahmultipleksan sebelum dan selepas proses FM, inipun bukan sebahagian FM sebenar. Seluruh artikel ini mengabaikan proses pemultipleksan dan penyahmultipleksan stereo yang digunakan dalam "FM stereo", sebaliknya menumpu pada proses pemodulatan dan penyahmodulatan FM yang seiras dalam proses stereo dan mono.
    Amplifier pensuisan frekuensi radio kecekapan tinggi boleh digunakan untuk memancar isyarat FM (dan isyarat-isyarat amplitud malar yang lain). Untuk suatu kekuatan isyarat yang diberi (diukur pada antena penerima), amplifier pensuisan menggunakan kurang kuasa bateri dan biasanya lebih murah berbanding amplifier linear. Ini memberi FM satu lagi kelebihan berbanding skema-skema modulasi lain yang memerlukan amplifier linear seperti AM dan QAM.
Read More..

Sabtu, 25 September 2010

Modulator dan Demodulator

Modulasi adalah suatu proses dimana parameter gelombang pembawa (carrier signal) frekuensi tinggi diubah sesuai dengan salah satu parameter sinyal informasi/pesan. Dalam hal ini sinyal pesan disebut juga sinyal pemodulasi. Proses modulasi dilakukan pada bagian pemancar. Proses kebalikannya yang disebut demodulasi dilakukan pada bagian penerima. Dalam demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi tinggi.
1. Mixer
Salah satu pemodifikasi frekuensi yang sering digunakan adalah mixer. Mixer banyak digunakan dalam modulasi amplitudo. Suatu mixer ideal ditunjukkan pada gambar 1.

                                                          Gambar 1. Rangkain Mixer
Jika inputnya adalah sinyal sinusoida, output mixer adalah penjumlahan dan perbedaan frekuensi seperti di bawah ini: []ttAAtAtAV)cos()cos(2)sin(sin21212122110ωωωωωω+−−== (1)
Kalau frekuensi yang diinginkan hanya salah satu dari kedua frekuensi tersebut, sinyal frekuensi yang tidak diinginkan dibuang dengan menggunakan filter.
Walaupun mixer ideal tidak bisa diwujudkan, tapi ada beberapa rangkaian yang bisa digunakan sebagai pendekatan dari mixer ideal. Ada rangkaian mixer yang menghasilkan penguatan dan disebut dengan aktif mixer. Sebaliknya mixer pasif menghasilkan rugi-rugi.
Mixer tipe switching
Dalam mixer tipe switching, satu atau lebih diode atau transistor digunakan sebagai switch. Ketidak-linearan atau karakteristik switching diode sering digunakan untuk pencampur (mix) frekuensi, terutama pada frekuensi tinggi.
Gambar 2 menggambarkan suatu contoh mixer tipe switching dengan menggunakan diode. Jika center tap (CT) transformator adalah ideal, tegangan yang dihasilkan ditunjukkan pada gambar 3.

                                           Gambar 2. Mixer tipe switching dengan dua diode
Oscilator local (VL) mempunyai amplituda tegangan konstan. Fungsi switch (dioda) dikendalikan oleh VL dengan VL >> Vi, sehingga:
Vo = Vi + VL VL > 0
Vo = Vi + VL VL < 0

                                               Gambar 3. Rangkaian penyederhanaan mixer
Output terdiri atas sinyal osilator ditambah Vi dengan beda fasa 180o pada frekuensi osilator local.
Tegangan keluaran Vo dapat ditulis sebagai:
Vo = VL + Vi*
Dimana Vi* = Vi P(t) 􀃆 ⎩⎨⎧<→−>→=0101 )(LLVVtP
P(t) adalah fungsi gelombang persegi dengan frekuensi sama dengan frekuensi osilator lokal ωL.

                                                  Gambar 4. Bentuk gelombang persegi
Gelombang persegi P(t) dapat dinyatakan sebagai sebuah deret fourier: Σ++=∞=012)12sin(4)(nLntntPωπ (2)
sehingga ⎥⎦⎤⎢⎣⎡Σ++=∞=0*12)12sin(4nLiintnVVωπ (3)
Jika VI adalah sinusoida
Vi = V sin ωit
Maka: Σ+++−−+=∞=0*12])12cos[(])12cos[(2niLiLintntnVVωωωωπ (4)
Karena Vo=VL+Vi*, maka keluaran mixer terdiri dari sinyal osilator ditambah dengan sejumlah tak hingga sinyal yang dihasilkan oleh mixer. Frekuensi yang diinginkan bisa dipisahkan dengan menggunakan filter.
Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa amplituda osilator jauh lebih besar dari amplituda sinyal input dan tegangannya cukup besar untuk menswitch dioda. Jika hal ini tidak terpenuhi akan muncul distorsi.
Kelemahan rangkaian mixer tersebut adalah bahwa pada keluaran muncul frekuensi osilator yang banyak menimbulkan kesulitan jika frekuensi osilator lokal ωL jauh lebih besar dari frekuensi input ωi. Sinyal yang diinginkan pada keluaran, ωL + ωi atau ωL - ωi akan sulit dipisahkan karena mendekati ωL.
Untuk menghilangkan sinyal osilator lokal pada output mixer, maka digunakan rangkaian :

                           Gambar 5. Mixer 2 diode dengan sinyal osilator tidak muncul pada output
Yang ekivalen dengan:

Gambar 6. Penyederhanaan rangkaian gambar 5
Jika VL positif dan jauh lebih besar dibandingkan dengan Vi maka kedua dioda akan terhubung/on, dan V0 = Vi . Jika sinyal osilator menjadi negatif maka dioda terbuka (off) dan sinyal output V0 menjadi nol.
Secara umum persamaan untuk tegangan output adalah :
Vo=ViP(t)
Dimana :
P(t) = 1 VL > 0
P(t)= 0 VL ≤ 0
Dalam hal ini, P(t) adalah fungsi gelombang persegi dengan frekuensi sama dengan frekuensi osilator lokal. Perbedaan dengan rangkaian sebelumnya adalah bahwa gelombang persegi disini mempunyai nilai dc yang tidak nol.

Gambar 7. Gelombang output mixer pada gambar 5
Ekspresi dalam deret fourier untuk P(t) :
Σ+++=∞=012)12sin(221)(nLntntPωπ (5)
Jika Vi adalah gelombang sinus
Vi = V sin ωit
maka tegangan keluarannya:
Σ+++−−++=∞=012])12cos[(])12cos[(2sin)(niLiLiontntnVtVtVωωωωπω (6)
Output mixer berbeda dengan dengan output mixer sebelumnya. Pada model ini, output tidak mengandung sinyal osilator lokal, tapi mengandung komponen sinyal input ωi.
Rangkaian mixer double-balanced yang bisa digunakan dengan beban seimbang ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 8. Mixer double-balanced
Prinsip kerja mixer adalah serupa dengan mixer pada gambar 5 dengan output adalah sama persamaan (6).
Rangkaian Mixer dengan 4 dioda
Mixer tipe switching dengan 4 diode di bawah ini mempunyai output yang tidak mengandung frekuensi input maupun osilator lokal.

                                            Gambar 9. Mixer tipe switching dengan 4 diode
Jika VL positif, maka D2 dan D3 akan on,

                                     Gambar 10. Rangkaian ekuivalen untuk tegangan osilator positif
sehingga rangkaian ekivalennya menjadi:
Gambar 11. Rangkaian ekuivalen gambar 10.
dimana rd adalah resistansi dinamis diode.
Vi = (I1+I2)RL+ I1rd -VL
Vi = (I1+I2)RL+ I1rd + VL
Jika VL dieliminasi:
I1+ I2 = Vi/( RL+ rd/2) = -V0/RL
atau
2/0dLLirRRVV+−=
dimana:
Vo = -(I1+I2)RL
Apabila VL negatif, maka D1 dan D4 on,

                                 Gambar 12. Rangkaian ekuivalen untuk tegangan osilator negatif
dan rangkaian ekivalennya menjadi:
Gambar 13. Rangkaiaan ekuivalen gambar 12.
Loop Atas : -Vi = (I1+I2)RL+ I1rd -VL
Loop Bawah : -Vi = (I1+I2)RL+ I1rd + VL
Jika VL dieliminasi maka:
I1+ I2 = - Vi/( RL+ rd/2)
dengan
Vo = -(I1+I2)RL
sehingga : ()2/0dLLirRRVV+=
Dalam mixer ini, tegangan output adalah proporsional terhadap tegangan input dan di-switch pada frekuensi osilator lokal. Karena itu :
2/)()()(0dLLirRRtPtVtV+= (7)
Persamaan untuk P(t) adalah sama dengan (5). Apabila input adalah gelombang sinus
Vi = V sin ωit
⎥⎦⎤⎢⎣⎡Σ+++−−++=∞=012])12cos[(])12cos[(22niLiLdLLontntnVrRRVωωωωπ (8)
Suatu mixer double-balanced dengan beban seimbang dan coupling transformer ideal akan menghasilkan upper dan lower sideband ditambah dengan sejumlah tak hingga spurious yang terpusat pada harmonisa ganjil frekuensi osilator lokal, tapi baik sinyal input maupun frekuensi osilator lokal terisolasi dari ouputnya.
Conversion Loss
Conversion Loss Mixer adalah rasio daya output pada satu sideband terhadap daya input sinyal. Untuk menghitung conversion loss, asumsi yang diberikanadalah impedansi eksternal dipilih untuk transfer daya maksimum. Tinjau suatu mixer double-balanced seperti gambar 9. Jika input transformer mempunyai rasio lilitan 1:1, rangkaian ekuivalen adalah seperti pada gambar 11. Impedansi beban dilihat dari input Vi adalah :
Vi /(I1+I2)= Vi /I1 = RL +rd /2
Biasanya RL >> rd, jadi input akan sesuai untuk transfer daya maksimum jika RL = Rs, pada kondisi ini Vi = Vs /2, dan: LsiRVP42=
Dari persamaan (8), tegangan output untuk satu sideband (asumsi RL >> rd) adalah
ππωωsioVVViL==±2
Daya output adalah LsoRVP22π=
Sehingga penguatan konversi mixer double-balanced : 2244ππ===LLRRPiPoG (9)
yang bernilai kurang dari satu. Untuk Conversion Loss-nya adalah: dBL44log102≈=π
Untuk mixer double-balance ideal dengan beban sesuai dengan impedansi sumber, dan dengan mengabaikan rugi-rugi pada transformer dan diode, kira-kira 40 % dari daya input akan terkirim ke beban.
Distorsi
Apabila daya sinyal input suatu mixer bertambah, kemungkinan akan mencapai suatu level yang melampaui daya osilator lokal. Dalam kondisi ini maka sinyal input yang akan mengatur fungsi switching dioda, dan daya output akan proporsional dengan daya osilator lokal. Karena daya osilator konstan maka daya output juga akan konstan.
Karakteristik Transfer daya ideal digambarkan sebagai berikut.
                                                  Gambar 14. Karakteristik transfer daya mixer
Pada daya input rendah, transfer daya adalah linear. Tapi ketika level daya input dinaikkan, distorsi mulai terjadi dan respons mulai menjadi tidak linear. Pada level daya input tinggi, output menjadi saturasi pada level sesuai dengan level osilator lokal. Jika input dinaikkan lagi, maka muncul distorsi intermodulasi (IMD).
Modulator dan Demodulator
Modulasi Amplituda
Modulasi amplituda adalah suatu teknik modulasi dimana amplituda sinyal carrier divariasikan terhadap amplitudo sinyal pesan. Gelombang termodulasi amplituda dapat diexpresikan:
S(t) = f(t) sin ωct
Dimana f(t) adalah sinyal pesan (pemodulasi) dan ωc adalah frekuensi pembawa. Persamaan untuk sinyal AM bisa dituliskan sbb :
S(t) = A[1+mf(t)] sin ωct (10)
Dimana m adalah indeks modulasi dengan nilai umumnya < 1.
Untuk sinyal pemodulasi gelombang sinus f(t) = cos ωct :
S(t) = A{sin ωct +½ m [ sin (ωc + ωm)t + sin (ωc - ωm)t]} (11)
Bentuk dan spektrum frekuensi sinyal termodulasi adalah :
Spektrum Frekuensi AM Sinyal termodulasi amplituda








                                          Gambar 15. Spektrum dan betuk gelombang sinyal AM
Dari spektrum terlihat bahwa sinyal termodulasi mempunyai komponen frekuensi pembawa ditambah dengan upper sideband dan lower sideband yang terpusat di frekuensi pembawa. Sinyal seperti ini disebut dengan sinyal double sideband large carrier/full carrier.
Persamaan untuk sinyal AM menunjukkan bahwa ntuk m < 1, amplituda carrier paling tidak dua kali amplituda masing-masing sideband. Ini berarti bahwa paling tidak dua pertiga dari total daya yang dikirim digunakan oleh carrier. Karena carrier tidak mengandung informasi/pesan yang dikirim, maka ada kalanya carrier dihilangkan atau ditekan. Sinyal akan berbentuk
()([ttAmtSmcmcωωωω−++=sinsin2)( )] (12)
Sinyal ini disebut juga sinyal Double SideBand (DSB) Suppressed Carrier. Sinyal DSB masih mempunyai bandwidth yang sama dengan sinyal AM dengan keuntungan bahwa daya yang dipergunakan lebih efisien. Kelemahannya adalah kompleksitas pada sisi penerima karena memerlukan suatu teknik tertentu untuk mendapatkan kembali frekuensi dan phasa sinyal carrier yang diperlukan untuk mendeteksi sinyal pemodulasi.
Amplituda Modulator: Standar AM
DSB large carrier dihasilkan dengan dua cara:
a. memodulasi sinyal osilator pada daya yang relatif rendah dan menguatkan sinyal termodulasi dengan penguat (power amplifier) .
b. Menggunakan sinyal pemodulasi untuk mengontrol supply tegangan pada penguat daya.

                                                          Gambar 16. Modulator AM
a) Rangkaian Modulasi Amplituda daya rendah
b) Modulasi Amplituda pada level daya tinggi
Beberapa mixer yang dijelaskan sebelumnya bisa digunakan sebagai modulator amplituda level rendah. Sebagai contoh output mixer pada gambar 2 diberikan pada persamaan (4).
Jika VL adalah sinyal sinus
Dan jika ditambah LPF pada output dengan BW B = ωL + ωi
maka output menjadi
LPF digunakan untuk membuang komponen frekuensi yang lebih tinggi. Indeks modulasi dari sinyal termodulasi amplituda ini adalah :
14VVmπ=
Modulator tipe ini hanya cocok untuk modulasi dengan indeks kecil. Untuk memperoleh indeks modulasi besar digunakan rangkaian modulator dengan transistor.
Modulatosi dilakukan pada sisi collector. Output rangkaian ditala pada frekuensi carrier dengan bandwidth dua kali bandwidth sinyal pemodulasi. Sinyal termodulasi disusun seri dengan catu tegangan DC sehingga catu tegangan frekuensi rendah untuk transistor adalah :
Dengan
Vm(t) = mVcc cos ωmt
                                                              Gambar 17. Rangkaian Collector-modulated
Untuk penguat kelas C, output transistor pada kondisi saturasi akan sama dengan catu tegangannya. Karena itu, mengubah catu tegangan akan juga mengubah tegangan output transistor secara proporsional.
Daya output adalah
P0 = V2cc/2RL (1 + ½ m2)
Dengan Pc = V2cc/2RL maka
P0 = Pc(1 + ½ m2)
Untuk modulasi 100 %, puncak tegangan Vm(t) harus sama dengan catu tegangan Vcc.
Vo = Vcc(1 + cosωmt) cos ωct
P0 = V2cc/2RL (1 + ½)
P0 = 1,5 Pc
Pada kondisi ini, masing-masing sideband akan mengandung ¼ daya carrier. Sinyal carrier mempunyai amplituda Vcc dan amplituda masing-masing sideband adalah setengah amplituda carrier. Daya output total adalah :
LccRVP22320=
Demodutor
Teknik deteksi atau demodulasi AM bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu deteksi snkron dan deteksi asinkron. Deteksi sinkron memerlukan elemen non-linear atau elemen yang bervariasi terhadap waktu, yang disinkronisasi dengan frekuensi carrier input. Dalam deteksi asinkron, tidak diperlukan sinkronisasi dengan frekuensi carrier.
Deteksi asinkron : deteksi selubung
Deteksi selubung adalah teknik demodulasi AM asinkron paling sederhana. Blok diagram deteksi selubung ditunjukkan pada gambar berikut :
Penyearah setengah gelombang
Vr(t)
LPF
S(t)
Gambar 18. Diagram blok deteksi selubung
Output penyearah :
Vr(t) = S(t) S(t) > 0
0 S(t) <0
yang bisa ditulis
Vr(t) = S(t) P(t)
Jika S(t) adalah periodik dengan frekuensi ωc, maka
P(t) = 1 untuk S(t) > 0
P(t) = 0 untuk S(t) < 0
P(t) adalah sinyal segiempat dengan frekuensi sama, ωc. Σ∞=+++=012)12sin(221)(nctnntPωπ
Persamaan sinyal AM adalah :
⎟⎠⎞⎜⎝⎛++++=−cccdaritinggiharmonisatttmfAtVrωπωπω2cos2sin)](1[)(1 (13)
Jika LPF yang terpasang membuang semua komponen frekuensi pada ωc dan komponen frekuensi tinggi lainnya, maka output akan menjadi :
π)](1[)(0tmfAtV+=
yang merupakan komponen DC ditambah dengan sinyal pesan.
Untuk sinyal pesan adalah sinyal sinus frekuensi tunggal :
f(t) = sin ωmt
maka : ⎥⎦⎤⎢⎣⎡+⎟⎠⎞⎜⎝⎛+−−+++=−tinggiharmonisatttmtAtVrmcmcmcπωωωωπωπω2)cos()cos()(sin2sin)(1 (14)
Output akan mengandung komponen frekuensi ωc - ωm yang juga harus dibuang oleh filter. Filter tidak bisa membuang komponen tersebut jika ωm terlalu dekat dengan ωc. Untuk membatasi tidak terjadinya distorsi, frekuensi sinyal pemodulasi harus dibatasi sehingga
2cMAXmωω≤−
dan bandwidth B dari LPF dipilih sehingga :
Vr(t) > 0 jika S(t) >0
Kondisi ini hanya mungkin jika m tidak lebih besar dari satu dan sinyal carrier tersedia.
Detektor selubung sederhana ditunjukkan pada gambar berikut :
Cc
R
C
vo(t)
RL
Si(t)
Gambar 19. Rangkaian deteksi selubung
Ketika rangkaian mendapat input, kapasitor diisi (charge) sampai input mulai turun. Pada saat ini, diode menjadi open-circuit dan kapasitor membuang muatan (discharge) melalui resistor RL.
VL = Vp e - t/RLC
Vp adalah nilai puncak dari sinyal input, diode terbuka saat t = 0. Nilai C yang lebih besar menghasilkan output dengan ripple yang lebih kecil. Tapi C tidak bisa bernilai terlalu kecil karena proses pengisian dan pembuangan tidak bisa mengikuti perubahan sinyal input. Time constan t dipilih sehingga
RC = [(ωmωc)-1] ½
Jika komponen frekuensi tertinggi dari sinyal pemodulasi mendekati frekuensi carrier, teknik demodulasi lain yang harus digunakan.
Efek dari kapasitor C ditunjukkan pada gambar berikut.
RC kecil
RC besar
RC tepat
Gambar 20. Output deteksi selubung untuk beberapa nilai RC
Deteksi Sinkron
Deteksi selubung tidak bisa mendeteksi sinyal termodulasi amplituda seperti sinyal DSB-suppressed carrier. Tapi jika dimungkinkan untuk mendapatkan sinyal dengan frekuensi dan phasa yang sinkron dengan carrier, maka deteksi sinyal DSB-SC bisa dilakukan. Beberapa sistem komunikasi mengirimkan sinyal pilot-carrier kecil yang tersinkronisasi dengan sinyal carrier, seperti pada teknik FM stereo. Jika suatu osilator lokal yang sinkron dengan sinyal carrier tersedia, demodulasi bisa dilakukan dengan teknik berikut :
S(t)
VL
LPF
Gambar 21. Deteksi sinkron
Tinjau sinyal DSB
()([]ttAmtSmcmcωωωω−++=sinsin2)( )
Jika osilator lokal adalah :
VL = V sin ωct
Maka sinyal output adalah
V0 = VL S(t)
[]tttVAmVmcmcm)2cos()2cos(cos240−−+−=ωωωω (15)
Jika sinyal di-filter low pass dengan (ωm < B ≤ ωc ) maka tAVmVmωcos2'0=
yang proporsional dengan sinyal pemodulasi. Teknik deteksi ini juga bisa dipergunakan untuk memodulasi sinyal AM dan SSB. Read More..

Kamis, 23 September 2010

New One Piece Strong World

One Piece Film: Strong World




Strong World, bercerita tentang awal mula Pirate Era di Onepiece. Awal Mula Gold D Roger jadi Pirate King, mengalahkan Shiki The Golden Lion.


Release Name: One Piece Film: Strong World
Japanese: ONE PIECE FILM ワンピースフィルム STRONG WORLD
Release Date: December 12, 2009 Japan
Filename: One_Piece_Movie10_Strong_World_RAW_DVD_720x480_H264_AAC.mkv
Source: DVD H264 [sample]*
Size: 1.310.36MB
Genre: Animation | Fantasy
Video: 720×480 | 25.000 FPS | H264
Audio: Japanes AAC
Subtitles: English | Indonesia
Runtime: 01:54:03
IMDB Rating: 8.2/10   [144 votes]
Directed By: Munehisa Sakai
Story: Eiichiro Oda
Starring:
    * Hiroaki Hirata - Sanji (voice)
    * Yuichi Nagashima - Brook (voice)
    * Kazuya Nakai - Roronoa Zoro (voice)
    * Akemi Okamura - Nami (voice)
    * Ikue Ootani - Tony Tony Chopper (voice)
    * Naoto Takenaka - Golden Lion Shiki (voice)
    * Mayumi Tanaka - Monkey D. Luffy (voice)
    * Mari Yaguchi - Yoko (voice)
    * Kappei Yamaguchi - Usopp (voice)
    * Yuriko Yamaguchi - Nico Robin (voice)
    * Kazuki Yao - Franky (voice)
Read More..

Persib Tanpa Darko


Untuk pertama kalinya sejak tradisi launching tim dilakukan, acara perkenalan seluruh anggota skuad Persib Bandung yang akan tampil di Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011, di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (22/9), kemungkinan besar tidak akan dihadiri pelatih kepala.
Pasalnya pasca-insiden percekcokannya dengan Markus Horison Rihihina yang berbuntut berakhirnya masa pemusatan latihan sebelum waktunya, pelatih Darko-Daniel Janackovic dan asisten Jovo Cuckovic, tak pernah muncul lagi dalam sesi latihan Persib. Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM", Selasa (21/9), untuk sementara Janackovic dan Jovo "diungsikan" ke Jakarta. Hingga Selasa (21/9) malam, manajemen klub Persib pun belum memberikan klarifikasi dan keterangan resmi menyangkut masa depan Janackovic.

Manajer Persib, H. Umuh Muchtar yang tengah berada di Jakarta dikabarkan sedang mengadakan pembicaraan dengan konsorsium, pihak yang mendatangkan Janackovic ke Persib. Namun Umuh pun belum mengumumkan hasil pertemuan dengan konsorsium yang hampir dipastikan agenda utamanya membahas masa depan Janackovic tersebut.

Menurut sumber di internal tim Persib, karena kehadirannya sudah tidak diterima para pemain, kemungkinan besar Janackovic bakal meninggalkan tim yang sudah ditanganinya sejak awal Agustus lalu ini. Jika informasi itu benar, pada saat launching tim, Persib hanya akan memperkenalkan dua asisten pelatih saja, yaitu Robby Darwis dan Anwar Sanusi (pelatih kiper).

"Saya tidak tahu apakah Darko bakal ada saat launching tim atau tidak. Satu hal yang pasti, untuk sementara saya ditugasi manajemen klub untuk melatih tim," kata Robby, usai sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (21/9).

Selain tim pelatih, dalam launching tim tersebut sebanyak 23 pemain yang sudah resmi dikontrak Persib akan diperkenalkan kepada publik sepak bola Bandung. Menurut Ketua Panpel Launching Tim Persib, Budi Bram Rachman, kostum resmi Persib pada LSI 2010/ 2011 yang merupakan produk Joma dan deretan sponsor Persib pun akan turut diperkenalkan.

Pertandingan ekshibisi

Dikatakan Bram, setelah diperkenalkan kepada publik sepak bola Bandung, para pemain Persib akan langsung menjalani pertandingan ekshibisi melawan Persib U-21 dan mantan pemain Persib.

Meski hanya pertandingan ekshibisi, Robby memastikan, dirinya akan memaksimalkan laga ini karena Persib tidak memiliki kesempatan lagi untuk melakukan pertandingan uji coba. Pasalnya, pada Minggu (26/9), Nova Arianto dan kawan-kawan harus sudah terbang ke Jawa Timur untuk melakoni dua laga awal melawan Persela Lamongan (28/9) dan Deltras Sidoarjo (2/10).

Rencananya, acara launching tim Persib ini akan dihadiri Wali Kota Bandung, Dada Rosada dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf. Read More..

Darko Layu Sebelum Berkembang

PELATIH Persib Daniel Darko Janackovic akhirnya lempar handuk. Darko memilih menyerah karena tak mampu menahan panasnya kursi pelatih Persib setelah menerima tekanan yang bertubi-tubi dari pemain, suporter, dan manajemen Persib. Darko seolah layu sebelum berkembang karena harus turun takhta sebelum Persib menjalani laga perdananya di Liga Super Indonesia melawan Persela Lamongan, 28 September mendatang.

"Saya sebenarnya ingin sekali membawa Persib juara, tetapi ternyata manajemen dan pemain tak menginginkannya. Saya memilih pergi dari Persib," kata pria yang pernah meraih gelar pelatih terbaik di liga Aljazair itu.

Sejak awal masa kepelatihannya, Darko terus mendapat tekanan dari berbagai pihak. Gaya melatihnya yang keras dan sikapnya yang tanpa kompromi dalam menyeleksi pemain rupanya mendapat perlawanan.

Karakter Darko berbeda dari beberapa pelatih yang pernah menangani Persib sebelumnya, bahkan dari pelatih yang beredar di Indonesia. Seorang pemain Persib bahkan mengaku kaget saat Darko memaksa pemain untuk tidur pada pukul 8 malam, sementara pelatih timnas mengizinkan pemain tidur hingga pukul 10 malam.
Awalnya, gaya melatih Darko sempat memberikan harapan baru dan angin segar bagi Persib yang sudah lama tak merasakan gelar juara. Cara Darko yang berbeda dari pelatih lain diharapkan menjadi obat untuk Persib yang selama ini miskin prestasi.

Permasalahan yang akhirnya membuat Darko hengkang dari Persib juga berawal dari masalah kedisiplinan pemain. Darko marah besar karena pemain terlambat saat mengikuti makan bersama. Tanpa diduga, pemain bereaksi dengan melawan pelatih dan memboikot latihan.

Kabar soal sikap pelatih yang keras terhadap pemain sebenarnya bukanlah hal baru dalam sepak bola. Jangankan soal jam makan dan tidur, tak jarang seorang pelatih profesional bahkan pernah melarang pemainnya bertemu dengan istri atau pacarnya menjelang pertandingan penting.

Dalam sepak bola pelatih memiliki hak istimewa untuk mengatur pemainnya. Berbeda dengan alam demokrasi, pemain tak memiliki hak untuk melakukan interupsi seperti layaknya anggota dewan terhadap pelatih.

Memang pelatih tidak boleh bertindak seenaknya karena seorang pemain profesional juga berhak keluar dari klub dan pindah ke klub lain sesuai dengan kontrak yang telah diteken. Namun ini berarti pemain juga tak bisa seenaknya mengancam mundur atau pindah ke klub lain karena pemain sudah meneken kontrak. Nasi sudah menjadi bubur. Darko telanjur pundung dan tak mau lagi melatih Persib.

Dengan atau tanpa Darko, Persib tetap harus maju terus menjalani pertandingan demi pertandingan di Liga Super Indonesia. Tak ada kata mundur bagi Maung Bandung.

Pelajaran berharga harus dipetik dari mundurnya Darko. Kesuksesan pemain melengserkan pelatih harus diwaspadai karena bisa menjadi bumerang bagi masa depan Persib. Apa jadinya jika pemain nantinya sering ngambek dan memboikot latihan karena pelatih terlalu keras.

Darko sudah menerima sanksi dengan batal menerima kontrak untuk melatih Persib. Namun bukan berarti pemain boleh bebas dan menikmati kemenangannya. Manajemen dan pelatih baru yang nantinya terpilih harus mampu memberikan pengertian kepada pemain Persib soal bagaimana seharusnya seorang pemain profesional bersikap, sebab tanpa itu mustahil Persib akan meraih gelar juara musim ini. Itu pun jika pemain dan manajemen dan pemain memang menginginkan gelar juara Read More..